
Jakarta, BP PAUD dan Dikmas Banten – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar kegiatan Gebyar Kreativitas Anak Usia Dini Tahun 2018, Kamis (26/4/2018) di PP Iptek Taman Mini Impian Indonesia, Jakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan Direktorat Pembinaan PAUD (Dinbindik PAUD), Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud.
Mewakili BP PAUD dan Dikmas Banten, Guru dan Siswa PAUD Nurul Islam Pandeglang ikut serta dalam kegiatan yang mengusung tema “Gerakan Praliterasi dan Kreativitas Anak Usia Dini Menuju Pembangunan Masyarakat Berkelanjutan” tersebut. Nuris Azizah, S.Pd beserta empat anak didiknya tampil menjadi peserta lomba membaca lantang buku cerita Bahasa Indonesia.
Nuris Aziah, S.Pd dalam lomba ini membacakan buku cerita berbahasa Indonesia yang berjudul “Hijau itu Indah”, karya Sujono Samba, dkk. Buku ini merupakan produk karya dari Direktorat Pembinaan PAUD. Saat membacakan, terlihat anak-anak sangat antusias menyimak cerita buku tersebut.
Selain mengikuti lomba membaca lantang buku cerita, dilaksanakan juga aksi menanam massal. Aksi menanam massal ini bertujuan meningkatkan kreativitas anak usia dini dalam bentuk literasi sains yaitu pengamatan tahapan proses pertumbuhan. Anak-anak diajak untuk menanam tanaman secara bersama-sama menggunakan media tanam
Menurut Direktur Ditbindik PAUD, Ella Yulaelawati mengatakan kreativitas anak perlu dikembangkan dan distimulasi dengan berbagai aktivitas yang merangsang kreativitasnya. “Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak sehingga perlu dikembangkan dan distimulasi sejak usia dini,” kata Ella Yulaelawati saat membuka acara ini.
Menurut Ella, kreativitas sangat berpengaruh dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. “Apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula,” tambah Ella.
Ella mencontohkan, ketika anak diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang dihasilkan bervariasi.
Terkait gerakan praliterasi bagi anak PAUD, Ella menambahkan bahwa bahasa nasional atau Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang wajib digunakan oleh generasi masa depan, dan perlu diajarkan sejak usia dini. “Melalui penggunaan bahasa nasional atau bahasa Indonesia diharapkan mampu melejitkan kecerdasan anak khususnya kemampuan berbahasa, yang pada gilirannya memberikan kontribusi kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi dan kehidupan selanjutnya,” kata Ella Yulaelawati. (Hb/Balai)
Adaptasi sumber: Kemendikbud