Secara fungsional dan seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, media sosial sebagai pelantar (platform) digital tidak semata-mata memfasilitasi penggunanya demi kepentingan komunikasi, tetapi juga menyediakan kebutuhan bagi pelaku organisasi untuk kepentingan penjenamaan (branding), yakni cara seseorang atau sebuah lembaga membangun citra positif di mata publik. Peran media sosial dalam membangun citra positif lembaga itu selayaknya diimbangi juga dengan pengelolaan yang bijak dan strategi yang jitu agar dapat menyokong keberhasilan lembaga.
Demikian salah satu narasi utama yang diusung Balai Guru Penggerak (BGP) Banten ketika menghelat kegiatan workshop tentang pengelolaan media sosial di Hotel Golden Tulip Essential Tangerang yang dibuka oleh Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama, Publikasi, dan Fasilitasi BGP Banten, Kardina Pendikarini, Senin (26/8/2024). Ditemui ketika wawancara, Kardina mengatakan, selain untuk kepentingan penjenamaan lembaga, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan pegawai BGP Banten dalam menulis reportase, wicara publik (public speaking), dan teknik pengambilan gambar dan video.
“BGP Banten ini kan masih seumur jagung, ya, jadi instansi ini kan harus punya branding, salah satunya lewat media sosial,” ujar Kardina.
Kegiatan empat hari ini menghadirkan narasumber kompeten dari kalangan internal BGP Banten, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Setjen Kemdikbudristek, dan Kompas TV.
“Dari BKHM menyampaikan tentang bagaimana sih kita sebagai perpanjangan tangan dari Kemdikbud itu bisa menyebarkan info-info dari Kemdikbud supaya bisa tersebar atau terinfokan secara masif khususnya di Provinsi Banten, kemudian dari jurnalis Kompas TV tentang penulisan reportase dan public speaking, kemudian ada dari teman-teman fungsional menyampaikan tentang pengambilan gambar dan editing video,“ terang Kardina saat ditemui di sela-sela workshop.
Selain pengelola media dan publikasi internal BGP Banten, peserta kegiatan ini berjumlah 70 orang, berasal dari tim media sosial Dinas Pendidikan Provinsi Banten serta guru dan tenaga kependidikan.
“Sebagai perpanjangan Kemdikbud untuk menyampaikan informasi terbaru, kalau kita hanya mengandalkan internal saja sepertinya agak sulit, jadi kita perlu bermitra di antaranya dengan penggiat-penggiat sosmed di dinas-dinas pendidikan, guru-guru dan tenaga kependidikan yang kami lihat mereka aktif mengetag setiap kegiatan di media sosial, ke BGP Banten dan lain sebagainya,” jelas Kardina.
Lebih lanjut Kardina mengungkapkan, setelah diberi pemahaman terhadap konten materi secara teoretis, peserta diharapkan menghasilkan produk tema yang sesuai dengan media sosial milik BGP Banten.
“Karena judulnya adalah workshop, kalau workshop kan berarti selain pengembangan keterampilan juga harus ada produk yang dihasilkan, peserta akan kita split ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan medsos yang dimiliki BGP Banten, jadi ada kelompok facebook, kelompok instagram, kelompok website dan jurnal, ada kelompok tik tok,” tambah Kardina.
Kardina berharap kegiatan ini bisa berlanjut supaya media sosial di BGP Banten lebih maju lagi.
“Harapannya dari workshop ini juga, mitra-mitra yang sudah kita undang bisa bekerja sama dengan baik,” pungkas Kardina. (GUN)