Kegiatan Lokakarya Program Sekolah Penggerak untuk Angkatan 1 diawali dengan pembukaan. Penanggung jawab kegiatan dari BGP Provinsi Banten (Andri Wahman, S.Sos), menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah bagaimana kita membangun ekosistem disiplin positif di sekolah dan membiasakan peserta didik disiplin tanpa ada embel-embel reward dan punishment, dilanjutkan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini mengundang 168 peserta yang meliputi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, Daarul Qur’an menjadi pilihan tempat kegiatan di gelarnya kegiatan ini karena memiliki tempat yang representative untuk tempat pelaksanaan kegiatan.
Dalam sambutannya pemilik Daarul Qur’an ini (Ustad Yusuf Mansur) menyambut seluruh peserta Lokakarya dengan kalimat
“Selamat datang para pejuang-pejuang pendidikan”
beliau memberikan nasihat kepada guru, kepala sekolah dan pengawas tentang bagaimana cara “Mengaktifasi Keajaiban Mengajar”. Mengajar adalah adalah tugas dari Allah Subhannahuwataala, memiliki salah satu pengertian “rob” adalah pengajar, pendidik, penggerak dan pembimbing. Tugas mendidik harus fokus karena Allah, sebab hasil dari aktifasi mengajar, akan menimbulkan keberkahan bukan hanya mendatangkan yang bersifat akhirat (pahala) melainkan mendatangkan keuntungan duniawi, maka dari itu pengajar tidak boleh miskin. Mengapa pengajar masih banyak yang miskin? Ujarnya, karena kesalahan di aktifasinya, mengajar hanya sebatas sambilan bukan pilihan utama atau dengan kata lain melainkan tidak ada pilihan yang lainnya. Beliau menutup pengarahannya yang diakhiri dan ditutup dengan surah alfatihah.
Selanjutnya kegiatan di buka secara resmi oleh Kasi kurikulum dan penilaian SMP Disdik Kota Tangerang (Saronih, S. Pd., M.Pd ), beliau menambahkan dalam sambutannya bahwa disiplin positif dapat mengurangi hal-hal buruk yang dialami siswa. Kota Tangerang sudah menerapkan disiplin positif di luar jam sekolah diantaranya yaitu “Tangerang Mengaji” di mana para orang tua dapat mendorong agar membimbing putra putrinya mengaji dari mulai pukul 16.00 sampai isya agar anak-anak tidak keluyuran/ bermain tidak jelas ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut peserta merasa mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi dan metode aktifasi mengajar disiplin positif yang efektif. Materi yang di sampaikan UYM dan Bpk Saronih tersebut melibatkan studi kasus, simulasi, dan pengalaman praktis dalam meningkatkan pemahaman mereka. Acara di tutup dengan foto Bersama, Peserta melanjutkan kegiatan dengan masuk ke ruangan pembelajaran/ kelas yang sudah terbagi menjadi 9 Kelas, yang di dampingi oleh fasilitator-fasilitator ahli.
Penulis : Amri
Editor : Endang Setiorini